Lokasi Situs Benteng Lipu
Secara administratif Benteng Lipu masuk
dalam wilayah Kampung Lipu Kelurahan Lakonea Kecamatan Kulisusu
Kabupaten Buton Utara, yang berjarak ± 1 km dari Ibu Kota Kecamatan
Kulisusu, Sulawesi Tenggara.
Situs Benteng Lipu
Akses menuju kawasan ini sangat mudah,
yakni dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun berjalan kaki
karenaletaknya yang berada di tengah kota.Secara Astronomi, Benteng Lipu
berada pada titik koordinat 04° 47’ 03.4” LS – 123° 10’ 49.1” BT dengan
ketinggian mencapai 43 m diatas permukaan laut. Batas-batas wilayah
Benteng Lipu meliputi sisi sebelah Timur benteng yang berbatasan dengan
perkebunan jambu mete, sisi sebelah Barat langsung berbatasan dengan
jalan aspal dan wilayah pemukiman, sebelah Utara berbatasan dengan hutan
semak dan sebelah Selatan berbatasan langsung dengan jalan aspal dan
perkebunan jambu mete.
Situs Benteng Lipu
merupakan satu-satunya benteng dengan kondisi terawat, dan dijadikan
sebagai wilayah pemukiman adat yang cukup padat. Hampir sebagian
wilayahnya terdiri atas bangunan rumah penduduk, beberapa bangunan
bersejarah, dan sebagian lainnya meliputi beberapa jenis vegetasi yang
di dominasi oleh tanaman konsumsi seperti pepaya, kelapa, mangga, ubi
kayu, pohon kapuk, bambu dan jenis tumbuhan semak.
Pada Benteng Lipu terdapat lima buah
pintu/gerbang yang oleh masyarakat setempat disebut Lawa. Tiap-tiap
pintu/gerbang ini memiliki nama yang merujuk pada arah kampung atau
objek dimana pintu/gerbang tersebut menghadap. Lawa Ea (Pintu/Gerbang
Utama, Ea dalam bahasa kulisusu berarti besar), Lawa Mata Oleo (
Pintu/Gerbang menuju kampung mata oleo, Lawa Yi Lemo (Pintu/Gerbang
menuju kampung Lemo), Lawa Eebula (Pintu/Gerbang menuju sumur Eebula),
Lawa Mopusu dan sebuah pintu lain oleh masyarakat setempat tidak disebut
sebagai lawa, namun disebut Kabhongka. Secara keseluruhan, benteng lipu
memiliki 7 bastion yang bergungsi sebagai tempat mengintai dan
meletakan meriamdengan lantai berterap.
Panjang Benteng Lipu mencapai 1883 m
dengan luas 12,95 Ha dengan ketebalan struktur mencapai 2 – 3m,
sedangkan ketebalan sudut terutama pada sisi bagian Utara mencapai 5.40 m
dan tingginya bervariasi antara 1 – 2m tergantung kondisi kontur tanah.
Seperti halnya ciri benteng-benteng lokal khususnya yang berada di
Sulawesi Tenggara, konstruksi struktur Benteng Lipu tidak lagi
memperlihatkan bentuk aslinya seperti pada ciri benteng-benteng lokal.
Struktur keseluruhan benteng telah diberi perekat berbahan semen untuk
merekatkan batu koral sebagai bahan baku pembuatan benteng. Tidak
diketahui secara pasti apakah struktur dan konstruksi Benteng Lipu
benar-benar masih tetap pada bentuk dan posisinya yang asli atau tidak
karena menurut keterangan Kasim (salah satu informan dan juru kunci)
tercatat bahwa benteng telah di pugar oleh Pemda setempat secara
bertahap mulai dari tahun 1997 sampai tahun 2000 dan pemugaran terakhir
dilakukan pada tahun 2007.







0 komentar:
Posting Komentar